5 Kebiasaan Tak Sehat Orang Indonesia Di Bulan Puasa
Saat bulan bulan puasa tiba, seluruh umat Muslim di dunia diwajibkan menunaikan ibadah puasa. Tak hanya untuk menerima pahala, berpuasa juga banyak menunjukkan manfaat kesehatan. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan orang Indonesia yang dinilai tidak sehat dan justru membuat puasa terasa semakin berat.
Jika dilakukan dengan benar, puasa menunjukkan banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain detoksifikasi (membersihkan tubuh), memicu proses penyembuhan dan penurunan berat badan.
Namun beberapa kebiasaan berikut dapat membuat ibadah puasa terasa berat dan juga tak sehat untuk tubuh:
1. Banyak makan manis ketika sahur

“Sebaiknya menghindari makanan yang cepat meningkatkan rasa lapar menyerupai terlalu manis,” terperinci DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.
Menurut Dr Tati, makanan yang terlalu manis dan karbohidrat sederhana akan meningkatkan gula darah secara cepat namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang kesudahannya akan menimbulkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas, cepat lapar dan mengantuk.
2. Langsung tidur sehabis sahur

“Setelah makan, makanan akan disimpan di dalam lambung. Nah, ketika Anda pribadi tidur sehabis sahur, maka makanan itu akan berbalik arah lagi ke atas. Setidaknya beri jedah 1-2 jam,” ujar Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, dari FKUI-RSCM.
Kondisi ini disebut refluks esofagus. Bila ini terjadi, makanan yang gres saja mencapai lambung akan berbalik arah ke kerongkongan dan membawa asam lambung. Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas, membuat mual, mulas dan ingin muntah. Ini akan semakin parah pada penderita maag.
3. Buka puasa pakai gorengan

Gorengan membawa efek yang tidak baik untuk terusan tenggorokan dan pencernaan, terutama bagi orang yang seharian mengosongkan perut. Makanan yang tinggi lemak menyerupai gorengan akan membuat orang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung.
Hal ini tidak baik untuk orang yang gres berbuka puasa. Karena setelah 14 jam lambung kosong, tubuh butuh nutrisi yang cukup, tapi dengan adanya lemak tubuh akan merasa sudah kenyang dan kesudahannya perembesan nutrisi pun terhambat.
4. ‘Balas dendam’ ketika buka puasa bikin kolesterol naik

“Puasa bersama-sama indah sekali untuk kesehatan tubuh, sepanjang orang mau membatasi tumpuan makannya. Dan tidak ada itu kata balas dendam,” ujar dr Arieska Ann Soenarta, Sp.JP (K), seorang mahir penyakit jantung dan pembuluh darah RS Harapan Kita.
Menurut dr Ann, banyak sekali kecenderungan orang makan tidak terkontrol pada bulan puasa, terutama pada ketika buka puasa. Hal ini dapat diamati dengan penuhnya restoran-restoran mahal yang menyajikan banyak sekali makanan termasuk makanan berkolesterol tinggi, di ketika buka puasa.
5. Puasa malah makin gemuk alasannya ialah makan berlebihan

“Pada prinsipnya, orang menjadi gemuk alasannya ialah makanan yang dikonsumsi lebih banyak dari makanan yang diolah menjadi tenaga. Hal ini banyak terjadi di bulan puasa,” ungkap Dr Samuel Oetoro, SpG.K., mahir gizi klinik FKUI-RSCM.
Biasanya orang yang berpuasa akan makan berlebihan ketika sahur alasannya ialah takut lemas atau makan balas dendam ketika buka. Sedangkan di pagi dan siang harinya, acara fisik yang dilakukan berkurang, banyak tidur dan jarang sekali bergerak. Alhasil, lemak menumpuk dan kesudahannya berat tubuh meningkat.
Komentar
Posting Komentar